Diskusi Walhi Jambi yang digelar kemarin, mengenai kabut asap dipenuhi banyak komentar, salah satunya keluhan tentang kabut asap yang penanganannya begitu-begitu saja.
Dalam diskusi, Mulya, salah satu peserta, mengatakan bahwa hal ini terus berulang setiap tahun. Sementara rapat di sana-sini terus dilakukan tapi tahun 2016 tetap saja terjadi. Hal ini membuatnya pesimis.
Ada pula Bujang dari Merangin yang mengatakan bahwa anaknya pun sakit karena asap. Ia mengalami kerugian karena asap ini.
Keluhan-keluhan itu kemudian disepakati akan disampaikan dalam aksi yang disepakati hari Senin nanti. “Siapa pun boleh ikut aksi ini membawa benderanya masing-masing,” katanya.
Dalam diskusi salah satu peserta menyampaikan untuk menyebarkan kegelisahan ini dalam bentuk poster atau karya apa pun melalui dunia maya. Melalui hastag #jambiberasap masyarakat yang tak bisa bersuara dapat bersuara disana.
Ada pula peserta diskusi yang memberikan saran untuk menyampaikan ini pafa pengadilan HAM internasional.
“Kami juga membuka posko pengaduan terkait kerugian yang ditimbulkan kabut asap ini,” kata Rudi dari Walhi Jambi. (*)