Pendidikan Kepemimpinan WALHI Tahap I, “Karena Pejuang Lingkungan diciptakan bukan Turun dari Langit”

Secara internal, gerakan lingkungan hidup sedang berkomitmen untuk menata organisasi dan pola gerakan yang diusungnya. Pembenahan itu muncul atas evaluasi dan kesadaran bahwa ke depan usaha untuk merebut sumber‐sumber kehidupan dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup akan semakin berat.

Organisasi gerakan lingkungan hidup yang telah menetapkan dirinya menjadi gerakan sosial perlu melakukan telaah secara mendalam dan berkelanjutan atas situasi objektif di tingkat nasional. Hal ini dimaksudkan agar kelompok gerakan bisa mengambil sikap yang jelas dan tak salah arah. Bahkan bisa dengan tegas menentang segala bentuk kebijakan yang akan merampas daulat rakyat atas sumber‐sumber kehidupan dan keselamatan lingkungan hidup. Bahkan lebih jauh, sikap tersebut ditujukan untuk mengutamakan kedaulatan bangsa dari ancaman korporasi transnasional dan hegemoni modal.

Pada tanggal 21-25 Agustus kemarin Walhi Jambi menyelenggarakan Pendidikan Kepemimpinan WALHI (PKW) Tahap 1 di Mitra Aksi Foundation, Pijoan Kabupaten Muaro Jambi, Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan statuta WALHI Pasal 6 Ayat (1) huruf f, Pasal 11 Ayat (2), Pasal 13 Ayat (3), Pasal 15 Ayat (2), dan Pasal 17 Ayat (3), Rekomendasi PNLH XII Tahun 2016 dan Mandat PDLH WALHI Jambi 2017 yaitu tentang Pendidikan,

Pendidikan Kepemimpinan Tahap 1 adalah jenjang pendidikan tingkat petama, merupakan proses ideologis ke-WALHI-an untuk memunculkan kader-kader yang mau melakukan Advokasi lingkungan. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melihat dan menganalisis kondisi kongkrit masyarakat dalam membangun, memperbaharui dan memperluas organisasi massa dan mempertinggi capaian perjuangan politiknya yang ditunjukkan dengan kualitas massa yang memiliki kesadaran politik dan organisasi yang maju.
“Pendidikan ini diselenggarkan untuk mempersiapkan kader-kader WALHI Jambi yang memiliki kapasitas dalam menganalisis persoalan-persoalan lingkungan, pengelolaan sumberdaya alam,konflik dan kerusakan lingkungan, sekaligus memberikan pemahaman tentang kerja-kerja organiasasi”, terang Rudiansyah selaku Direktur Eksekutif WALHI Jambi menjelaskan.
Peserta Pendidikan Kepemimpinan WALHI ini di ikuti oleh peserta pilihan ataupun anggota terbaik yang direkomendasikan oleh masing-masing anggota lembaga WALHI Jambi yang sudah lulus dalam seleksi yang begitu ketat. Setelah Pendidikan ruangan, peserta juga harus mengikuti Praktek Lapangan selama 6 bulan untuk melakukan kerja-kerja pengorganisasian, advokasi, pendokumentasian, dan kampanye. 

Harapan diadakannya pendidikan ini adalah adanya kader yang mampu menganalisis persoalan-persoalan lingkungan, pengelolaan sumberdaya alam, konflik dan kerusakan lingkungan serta kader yang dapat melakukan kerja-kerja sesuai mandate organisasi.


Kamu Harus Baca Juga ini :

Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang

Siaran Pers Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang Jambi- Problematika industri pertambangan Batubara dan proses pengangkutannya masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa diatasi oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Pasca dilantiknya Gubernur...

Read More